Digital Forensik Framework

Rabu, 28 Mei 2014

Oleh: Amirullah, S.Kom/13917138*

Kamus Oxford mendefinisikan Framework sebagai "struktur pendukung atau yang mendasari" [9]. Framework komputer forensik dapat didefinisikan sebagai struktur untuk mendukung sukses penyelidikan forensik. Ini berarti bahwa kesimpulan yang dicapai oleh satu komputer forensik ahli harus sama dengan orang lain yang telah melakukan penyelidikan yang sama [7].

Sebuah framework juga tergantung pada sejumlah struktur. Dalam kasus komputer forensik, forensik atau secara umum, undang-undang harus dianggap menonjol dari pentingnya. Penyelidikan forensik harus dilakukan secara ilmiah dan harus mematuhi semua persyaratan hukum, sebagaimana tercantum dalam definisi  digital forensik. Bukti harus dikumpulkan dengan cara ini terlepas dari tujuan yaitu intern investigasi, sidang disipliner atau kasus pengadilan.

Tabel Peta perbandingan Proses Framework Investigasi Digital Forensik































Banyak akademisi, kelompok penelitian dan perusahaan telah berusaha untuk mengembangkan Framework untuk penyelidikan forensik digital  termasuk contoh-contoh yang disajikan dalam Tabel diatas. Selamat, Yusof, & Sahib (2008) diringkas bahwa ada forensik digital Framework (lihat Tabel) dapat memetakan ke lima fase umum, yaitu:


  1. Plan, authorization, notification, confirmation
  2. Crime type, potensial evidence sources, media, device, events
  3. File, Log files, Even Logs, Data, Information
  4. Evidence, Report
  5. Evidence Explanation, new policies, new investigation, procedures, evidences disposed, investigation disclosed.

atau diringkas menjadi:
  • Phase 1 - Preparation (persiapan), 
  • Phase 2- Collection and Preservation (pengumpulan dan pemeliharaan),
  • Phase 3 - Examination and Analysis (Pemeriksaan dan Analisis), 
  • Phase 4 - Presentation and Reporting (Penyajian dan Pelaporan) and 
  • Phase 5 - Disseminating the case (diseminasi/sosialiasasi kasus ini).

Tabel tersebut merangkum kerangka penyelidikan forensik digital yang berbeda sehingga prosedur forensik digital penyelidikan standar dapat ditetapkan. perbedaan kegiatan dan proses juga dimasukkan ke dalam fase yang tepat. Penelitian ini tidak hanya dirangkum beberapa frameworks sebelumnya dengan sangat rinci, tetapi juga menyederhanakan frameowork yang ada. Menurut hasil analisis dari Selamat et al. (2008), sebagian besar Frameworks yang ada termasuk kritis fase tahap 2, 3 dan 4. Di sisi lain tangan, banyak Framework (Pollitt, 1995; Stephenson , 2003) tidak mencakup fase 1 dan 5 sebagai proses standar mereka. 

Namun, beberapa Framework (Baryamureeba & Tushabe, 2004; Beebe & Clark, 2004; Carrier & Spafford, 2003; Ciardhuain, 2004; Freiling & Schwittay, 2007; Rogers, Goldman, Mislan, Wedge, & Debrota, 2006; Kohn, Eloff, & Olivier, 2006; Reith, Carr & Gunsch, 2002) menunjukkan bahwa Tahap 1 dan 5 yang signifikan untuk memastikan kelengkapan investigasi forensik digital untuk menghasilkan hasil yang akurat dan konklusif.

*Tugas MITK
---EOF.



0 comments:

Posting Komentar