AS Kembali Tuntut Hacker China

Selasa, 15 Juli 2014

AS Kembali Tuntut Hacker China

Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat terus melanjutkan usahanya dalam memerangi aksi mata-mata cyber oleh China. Baru-baru ini, Departemen Hukum AS menuntut seorang jago komputer berkebangsaan China. 

Su Bin -- sosok yang dimaksud -- dituduh telah mencuri informasi rahasia mengenai pesawat militer buatan kontraktor Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dalam melakukan peretasan tersebut, Bin disebutkan bekerja sama dengan dua orang peretas lainnya.

Ketiganya dituduh mulai mengumpulkan informasi rahasia itu sejak tahun 2009 hingga 2013. Ada tiga pesawat yang data-datanya berhasil mereka curi, dua buah pesawat jet fighter buatan Lockheed Martin F-22, dan F-35, serta pesawat cargo C-17 buatan Boeing.

Bin yang tinggal di Kanada pun dianggap masih mempunyai dokumen setebal 1.467 halaman yang berisi target peretasan lain yang juga potensial. 

Seperti yang dilansir The Verge, Senin (14/7/2014), hasil peretasan tersebut kemungkinan akan dijual oleh Bin ke perusahaan pembuat pesawat di China.

Keterkaitan Bin dengan pemerintah China belum jelas, tapi sepertinya ia meretas untuk memperkaya diri sendiri. Namun informasi yang ia curi kemungkinan besar tetap bermuara di perusahaan milik pemerintah China.

Awal tahun 2014, pemerintah AS juga mengajukan tuntutan kriminal terhadap lima orang peretas asal China, yang dituduh telah mencuri data rahasia dari perusahaan Negeri Paman Sam. 

Praktik spionase semacam ini diperkirakan telah merugikan AS sebesar USD 24 miliar hingga USD 120 miliar per tahun.