Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih
ada beberapa jam sebelum jam sebelum jadwal terbangnya pergi. Untuk membuang
waktu, ia membeli buku dan sepotong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat
untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam
keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil
satu dari dua kue yang berada diantara mereka.

Service Komputer
- Download File: Software, Film, Music, Windows XP, Windows 7, Distro Linux, Game Android...dll,
- Service Komputer, Smartphone dan Laptop
Download E-book
- Data Mining
- CHFI_v8 PPT
- Modul CEH_v8
- Ebook Hacking
- Digital Forensik
- Microsoft Encharta 2009
- Modul Merakit Komputer Pemula
- Modul CEH_v6
- Ilmu Komputer
- Dokumen Unesa
- Buku Gratis
- Windows 7 Professional
- Net Stumbler
- K Lite codec
- Win Box Mikrotik
- Net Cut
- Google Translate Desktop
- Nitro PDF Prof 6.2.3
- Distro's Linux dalam file ISO
- IDM 6.07 Build 10 Full Crack
- Konversi file PDF ke Word secara Online 2
- Konversi file PDF ke Word secara Online
- Antivirus Smadav
- IDM 6.07 Build 10 Full Crack
- Java Runtime Environment 7 Update 3 x32 x64 Offline
- Nero Multimedia Suite 11.2.00400 Full Repack
Download Software
- OS Linux download
- Java Runtime Environment 7 Update 3 x32 x64 Offline
- Nero Multimedia Suite 11.2.00400 Full Repack
- Google Earth Pro 6.0 Cracked
- Microsoft Security Essential x64
- Microsoft Security Essential x86
- Windows 7 Ultimate Edition x64
- Windows 8 Ultimate Extreme
- NUPTKwebbrowser161
- Windows 8 Extreme
- PArtition Manager
- Windows 7 Professional
- Net Stumbler
- K Lite codec
- Win Box Mikrotik
- Net Cut
- Google Translate Desktop
- Nitro PDF Prof 6.2.3
- Distro's Linux dalam file ISO
- IDM 6.07 Build 10 Full Crack
- Konversi file PDF ke Word secara Online 2
- Konversi file PDF ke Word secara Online
- Antivirus Smadav
- IDM 6.07 Build 10 Full Crack
- Java Runtime Environment 7 Update 3 x32 x64 Offline
- Nero Multimedia Suite 11.2.00400 Full Repack
Kisah Sepotong kue
Posted by komentar at Februari 27, 2013 0 comments
Labels: Motivasi
Laboraturium Visi
(Pepatah Cina Kuno)
Seorang teman dari Jerman pernah mengatakan kepada saya bahwa orang Jerman memegang sebuah pepatah tentang tiga hal: pertama, apabila seseorang kehilangan hartanya, ia tidak kehilangan apa-apa dari hidupnya. Kedua, apabila seseorang kehilangan kesehatannya, ia kehilangan separuh dari hidupnya. Dan ketiga, apabila seseorang kehilangan karakternya, ia kehilangan seluruh dari hidupnya.
Belajar dari pepatah tersebut, tanpa kita sadari Tuhan sedang membawa kita kedalam proses pembentukkan karakter, oleh karena itu melalui tempaan pengalaman hidup permasalahan sebenarnya hanya waktu untuk menunggu sampai karakter kita terbentuk. Dalam tempaan hidup ini tanpa kita sadari kita telah belajar tentang banyak hal, mulai dari kesabaran, kelemah lembutan, penguasaan diri dan ketaatan, hingga tata nilai positif lainnya. Tentunya keberhasilan melalui semuanya itu tidak terlepas dari mimpi atau harapan yang inigin kita capai, inilah yang kita kenal sebagai visi. Visi membuat kita mempunyai motivasi dan tidak mudah kecewa, sedangkan pembentukan karakter mempersiapkan kita untuk melayani lebih baik bila visi kita itu tercapai.
Bagi seseorang, visi seperti tonggak nun jauh di horison yang mendorong kita untuk terus berlari tahap demi tahap hingga mencapainya. Visi menantang kita untuk hidup pada saat ini sejalan dengan visi tersebut. Visi, dengan demikian, dapat menjadi daya dorong yang kuat untuk hidup lebih bijaksana, lebih tekun, tertib dan mau bekerja keras. Seorang raja yang arif pernah mengatakan, “Kalau tidak memiliki visi, kita akan hidup secara liar.” Visi adalah sesuatu yang berharga menuntut komitmen dan pengorbanan. Pertanyaannya: Bersediakah kita terus mengejar visi kita – berapapun harganya? Pada titik itu kita akan menyadari bahwa bukan lagi kita yang membentuk visi tersebut, namun visi itulah yang akan membentuk kehidupan kita.
Dinamika Pola pikir
Sebagaimana kita ketahui bersama, pola pikir seseorang akan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Secara khusus Jhon Naisbit dalam bukunya Mindset (2007) menyebutkan “Di tatanan makro, ada orang-orang yang memiliki pola pikir bahwa dunia ini sedang berada dalam periode “ benturan peradaban”, dan mereka melihat segalanya dalam benturan peradaban. Sebagian lainnya, melihat dunia dalam bingkai pola pikir periode pikir ekonomi panjang determinisme ekonomi dunia. Berbeda-beda tergantung pola pikir kita. Hasilnya: kesimpulan yang berbeda pula. Intinya ada pada bagaimana kita menerima informasi. Itulah kuncinya”
Dari keterangan Naisbit kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa pemikiran seseorang akan sangat dipengaruhi bagaimana cara ia berfikir dan menerima informasi. Ada banyak orang/tokoh yang berhasil karena fikirannya tidak dipengaruhi oleh cara berfikir orang-orang pada masanya atau lingkungannya. Contohnya Albert Einstein, awalnya saat belajar fisika di Polytechnikum, Zurich. Disertasinya ditolak, satu-satunya lulusan diangkatannya yang ditolak mendapatkan pekerjaan akademis. Menurut dosennya ia pintar tapi tidak cukup mendengarkan orang lain. Lewat usaha yang keras, akhirnya di awal tahun 1902, ia diterima sebagai guru sekolah di
Schauffhausen dan diterima sebagai penguji hak paten di Bern. Dalam masa pengasingan, pada tahun 1905 Einstein menulis surat kepada temannya pakar matematika Conrand Habicht, temannya guru sekolah di Schauffhausen. Kepada temannya, Conrand Habicht ia meminta agar temannya mengirim disertasinya, sebagai balasannya ia akan mengirim 4 makalah. Makalah pertama berhubungan dengan sinar radiasi dan sifat-sifat energi cahaya, (kedua) penentuan ukuran atom yang sebenarnya, (ketiga) tentang ukuran massa 1/1000 mm. keempat tentang hukum elektrodinamika. Setiap tahunnya Einstein mengirim makalah. Pada saat ia mengirim rumus E = MC², ia mengatakan “kira-kira apakah Tuhan akan tertawa, pasalnya ia secara bercanda sedang membuatku tersesat”. Akhirnya dengan rumus ini Einsten berhasil dikenang namanya hingga saat ini.
Mengapa Albert Einstein berhasil? Mindset!, ia bebas berimajinasi menghubungkan titik-titik yang orang lihat tidak memiliki hubungan serta bersedia untuk dikejutkan oleh hasil apapun yang muncul. Ia fokus pada substansi, bukan ego. Einstein memiliki mindset yang benar-benar original dan tidak terpengaruh. Dari sini lahir ide- ide besar yang mengguncang dunia.
Kisah lainnya adalah Isacc Newton, terlahir dalam kamar sempit tanpa mengenal seorang ayah. Pada masa kecilnya ia termasuk orang yang was-was, kesepian dan tersisihkan. Sebagai remaja Newton muda belum tahu berbuat apa atau melakukan apa, tetapi ia jelas tidak ingin mengembalakan domba atau membajak sawah. Sebuah pekerjaan yang lazin di dikerjakan pada saat itu. Pada tahun 1661 ia di terima di Cambridge University. Pada saat itu universitas Cambridge mengelompokkan mahasiswanya dalam tiga kategori yakni (1) Noblemen; mahasiswa kaya yang bisa memperoleh gelar tanpa ujian yang sulit. (2) Pensioners: mahasiswa yang bertujuan untuk bekerja pada gereja dan (3) Sizars: mahasiswa yang memperoleh fasilitas dengan cara melayani mahasiswa lainnya, megerjakan pekerjaan rumah tangga, menunggu mereka saat makan dan makan makanan yang tersisa. Newton masuk kategori subsizar. Newton merasakan belajar sebagai bentuk obsesi; tujuan mulia; pelayanan kepada Tuhan dan sekaligus hal yang membanggakan. Tiga hal yang menarik hatinya adalah Uang, Belajar dan Kesenangan. Namun pada kenyataannya tidak banyak uang dan kesenangan yang ia miliki. Walupun begitu
Newton belajar dengan keras, ia tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada. Ia membaca karya Aristoteles yakni Organon dan Nicomachean Ethics, mempelajari tentang gerak, membaca karya ilmuwan dan filosof perancis yakni Rene Descartes dan Astronom Italia yakni Galileo Galilei. melalui proses perenungan yang panjang dan berfikir ulang Newton banyak sekali menghasilkan karya baru dan merubah paradigma lama dan sangat berpengaruh bagi kemajuan manusia, bahkan Albert Einsten menuliskan komentarnya di Smithsonian Annual Report tahun 1927 terhadap peringatan 200 tahun kematian Isacc Newton: “ arti penting prestasi newton bukan hanya terletak pada peletakan basis yang logis bagi mekanika, lebih dari itu menjadi dasar program bagi semua penelitian teoritis dibidang fisika”.Pelajaran apa yang bisa kita tarik? Newton berhasil juga karena merubah mindsetnya. Ia tidak puas hanya menjadi ordinary man pada saat itu yakni mengembalakan domba atau membajak sawah. Ia punya cita-cita besar.
Dalam semua kisah keberhasilan ini, dapat kita tangkap bahwa dinamika pola pikir turut membentuk visi, mentalitas dan karakter seseorang dalam menjalani hidup. Seseorang yang berhasil adalah mereka yang dapat memunculkan ketiga hal tersebut dalam tindakan. Kemampuan inilah yang diidentifikasikan oleh Prof. Zainuddin Maliki sebagai “resilent behavior”, perilaku yang melekat beserta nilai yang diyakini dalam sikap dan tindakan.
Pentingnya Sebuah Visi
Seseorang yang hidup dengan tujuan, atau dengan kata lain dia memimpin dirinya sendiri dengan baik adalah orang yang memiliki Visi, Mentalitas dan Karakter. Semua itu merupakan sesuatu yang dibentuk dan saling berhubungan satu sama lainnya. Seseorang akan dianggap benar-benar jujur dengan visi hidupnya apabila visi itu termanifestasi dalam karakternya. Kita ambil contoh seorang mahasiswa yang mengatakan dirinya anti-korupsi tapi sering memakai sandal milik teman kosnya tanpa izin, meminjam buku tanpa niat untuk mengembalikan (bahkan menghilangkannya), dan tidak mengerjakan ujian semester dengan jujur. Dan lebih jauh, manusia hidup di dunia, semuanya pasti ingin bahagia. Namun bahagia yang seperti apa, terkadang sebagian dari mereka tidak tahu. Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, tidak akan tercapai dan sukses tanpa adanya visi. Begini, visi itu adalah pandangan ke depan. Mau melakukan apapun itu, harus ada visi. Ibarat kamu mau ke sekolah, memakai jalur A. Maka, jangan sekali – kali beralih ke yang lain guna mencapai ke sekolah.
Visi bukan kata bijak para filsuf, bukan pula kalimat rumit yang harus dirumuskan. Ia hanyalah media/alat ukur bagi sebuah individu atau kelompok, untuk mencapai tujuan tertentu. Bagaimana kaitannya dengan mental individu ? jika seorang anak berbuat nakal, berbuat onar terhadap temannya. Orang tua akan meluruskan tindakan anak tersebut, begitu pun manusia dalam menjalani hidup. Dia akan berbuat dan bertindak sesuai visi yang dibuat. Artinya, individu atau kelompok itu. Tidak akan terjerumus hidupnya, karena telah memiliki visi masing – masing. Visi dibuat bisa kapan saja. Tak peduli umur, status sosial, tingkat pendidikan dan lain – lain. Seperti kata Jusuf Kalla“lebih cepat , lebih baik”. Cara membuat visi tidak perlu rumit memikirkannya, cukup dengan beberapa langkah : Kamu ingin dikenal sebagai apa ?, Tentukan apa yang menjadi keahlianmu, carilah pendukungnya dan mulailah membentuk visi. Dan terkait dengan itu semua, satu sisi yang sangat penting Anda sikapi dalam memegang teguh prinsip hidup Anda yaitu visi hidup yang didasarkan atas prinsip-prinsip kebenaran.
Proses aksi, reaksi dan refleksi haruslah benar-benar dilaksanakan oleh seorang pribadi. Kegiatan yang melalui proses perenungan yang panjang dan berfikir ulang atas semua yang terjadi. Sebab, ibarat sebagai sebuah laboratorium, kehidupan memberikan peluang yang luar biasa besar bagi setiap orang untuk menjadi apa yang ingin dicapainya. Pengalaman hidup pada hakikatnya hanyalah deposito kekayaan yang seharusnya menambahkan kebijaksanaan seseorang sebagai seorang manusia. Modal inilah yang terpenting disaat seseorang harus mengasah pola pikirnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sehingga ia mampu menjadi sosok ideal sebagaimana dia inginkan. Diakhir tulisan ini saya ingin mengutip pepatah Jepang tentang visi, untuk sekedar mengingatkan kita semua bahwa visi tanpa tindakan adalah mimpi disiang bolong dan tindakan tanpa visi adalah mimpi buruk. Biarlah visi kita terealisasi oleh tindakan kita, dan biarlah tindakan kita dipimpin oleh visi kita. Keberhasilan kita dimasa mendatang, sangatlah dipengaruhi oleh “Apa yang kita pikirkan hari ini”.
Sumber gambar: http://www.authenticlawmarketing.com
Posted by komentar at Desember 26, 2011 0 comments
Labels: Motivasi
Belajar dari matahari...
Pedang paling kuat dan tajam adalah logam besi
yang mendapatkan tempaan paling keras pada nyala api
yang sangat panas,
maka jangan kamu berharap menjadi kuat
jika tidak berani hadapi ujian dan kerasnya hidup ini
Sebatang mancis tidak akan bernyala
bercahaya dan bermanfaat sebelum ia terbakar
jangan pernah harap kejayaan tanpa perjuangan dan pengorbanan
tidak akan berhasil seseorang sebelum merasakan kegagalan
Jadilah orang yang selalu memberikan kebahagian
Walaupun hanya dengan sapaan, salam dan sebuah senyuman
jangan pernah mementingkan diri sendiri
Belajarlah dari Matahari yang mampu untuk bersinar lebih lama lagi…
Tetapi dia tetap memberi peluang untuk sang bulan untuk menunjukkan diri
Sahabat….
Kemenangan adalah saat dimana kita dalam keterbatasan
tetapi masih sanggup menghasilkan karya terbaik yang mengagumkan
Kemenangan adalah saat kita ikhlas memberikan jalan-jalan kebahagiaan
Kepada orang-orang yang begitu memerlukan pertolongan
Sahabat….
Kemenangan adalah saat kita mampu memaafkan kesalahan
meskipun kita telah dikecewakan dengan begitu dahsyatnya
Kemenangan adalah saat kejujuran lebih kita utamakan
Daripada mendahulukan ego dan kepentingan diri sendiri
Kemenangan adalah saat kita mampu memberikan yang terbaik
meskipun kita dalam keadaan yang apa adanya.
Sahabat….
Jika kamu tidak tahu atau bingung
tentang siapa yang kamu sangat sayangi
Ingatlah saat-saat dimana kamu berada
dalam suasana yang tidak ingin kamu kenang
disitulah kamu mengenali dirimu sebenarnya
disitulah kamu juga tahu siapa yang paling kamu sayangi
Cara membalas dendam terbaik adalah hidup dengan lebih baik
daripada orang yang membenci atau menyakiti kita..
Sumber: http://akuislam.com/blog/kisah-tauladan/belajarlah-dari-matahari/#ixzz1e9zAKqQE
Posted by komentar at November 18, 2011 0 comments
Labels: Motivasi
"Orang Bodoh" Vs "Orang Pintar"
"BODOH VS PINTAR" ALA OM BOB SADINO Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna. Demikian pula dengan sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini. Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat. 1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya 2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh" biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh" sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar" telalu banyak pertimbangan. 3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh" tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha. 4. Ingin Cepat Sukses - Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil. 5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain. 6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar" menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis. 7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis. 8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar" berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain. 9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual". 10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya. 11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh" ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya. 12. Abaikan Kualitas -Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu. 13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh" mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja. 14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh" ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas 15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas, 16. Menacampuradukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan. 17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut. 18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal. 19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga 20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri. Sumber : kaskus.us
Posted by komentar at Oktober 11, 2011 0 comments
Labels: Motivasi
Welcome 2010!
Welcome 2010!..... Mengawal Perubahan.....(muhasabah diri....//)
Hari berlalu, musim berganti, tahun baru datang lagi Momen itu telah kita rayakan dengan segenap rasa.
Yah..tak terasa waktu bergulir, umur bertambah dan
itu hakekaknya berarti jatah umur kitapun berkurang
Pergiliran waktu memberikan makna adanya etape (tahapan) yang telah dan harus kita lalui dalam estafet kehidupan.Sadarkah kita kalau bulan ini tidaklah sama dengan bulan yang lalu hari ini bukanlah hari kemarin. bahkan detik sekarang bukanlah detik yang tadi pertanyakan pada setiap diri kita adalah apakah yang telah kita lakukan untuk mengisi lembaran-lembaran kisah hidup kita ? positif atau sebaliknya?
Segalanya senantiasa berubah!!! Tidak yang tidak berubah di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri Inilah hukum alam yang berlaku atas semua makhluk Tuhan di jagat raya ini. Renungkanlah sejenak, dibalik perjalananan waktu terdapat tanda adanya perubahan yang terus bergulir dan berputar. namun betapa kita sering lalai dengan perubahan itu, hingga perubahanlah yang mengendalikan kita dan bukan kita yang mengendalikannya. Orang yang dikendalikan oleh perubahan tak ubahnya seperti kapal karam di tengah lautan yang terombang-ambing oleh ombak tanpa kompas yang memandu arah dan tenaga yang mendorongnya menuju dermaga tujuann.
Alangkah indahnya dan bahagianya jika kita mampu mengendalikan perubahan . bergulirnya waktu semakin mendekatkan diri kita kepada tujuan dan cita-cita yang ingin diraih. Semuanya tentu bukan hanya sekedar mimpi, namun perlu usaha, kerja keras dan manajemen untuk mengatur waktu dan kehidupan.
Jika kamu ingin sukses, jadikan hari-hari kita lebih baik dari hari-hari kemarin dan hari esokmu lebih baik daripada hari ini. Aturlah perubahan agar ia berjalan menuju arah yang benar yang membawamu ke puncak harapan dan cita-cita. Perubahan itu lahir dari kesadaran diri, dimulai dari yang terkecil dan jangan menundanya hingga datang hari esok yang belum tentu pasti datangnya.
Semoga cerahnya mentari di awal tahun 2010 ini membawa secercah harapan akan cinta dan kasih sayang bagi masa depanmu yang gemilang. Optimislah dan jadikan hidupmu menjadi lebih baik........................
words by: my brother, syukri IAIN Sby
Posted by komentar at Desember 18, 2009 0 comments
Labels: Motivasi